Blogger Widgets

Laman

Tugas Individu

Senin, 15 Juni 2015




Makalah Teknik Komunikasi
“Bencana Alam : Gempa Bumi”
Disusun Untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah Teknik Komunikasi
Dosen Pembimbing : Ir. Nurini, MT





Disusun Oleh:
Rizky Dwi Gustina
21040114120025
Kelas A

JURUSAN PERENCANAAN WILAYAH DAN KOTA
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS DIPONEGORO
SEMARANG
2015









KATA PENGANTAR

   Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Kuasa atas segala Rahmat, sehingga saya dapat menyelesaikan penyusunan makalah  ini dalam bentuk maupun isinya yang mungkin sangat sederhana. Makalah ini berisikan tentang Gempa bumi yaitu sesuai dengan tema kelompok kami “Bencana Alam” .
   Makalah ini kami buat dalam rangka memenuhi tugas mata kuliah Teknik Komunikasi. Tak lupa juga kami mengucapkan terima kasih kepada berbagai pihak yang telah memberikan dorongan, motivasi, bimbingan, arahan dan saran yang telah diberikan sehingga makalah ini dapat terselesaikan dengan baik. Semoga makalah ini dapat digunakan sebagai acuan, petunjuk maupun pedoman dan juga berguna untuk menambah pengetahuan bagi para pembaca.
   Makalah ini memiliki banyak kekurangan karena pengalaman yang saya miliki sangat kurang. Oleh karena itu saya harapkan kepada para pembaca untuk memberikan masukan-masukan yang bersifat membangun untuk kesempurnaan makalah ini.



Semarang, 23 Mei 2015


Penulis















BAB 1
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang
     Dewasa ini banyak kita ketahui dari berita internasional maupun nasional tentang terjadinya bencana alam pada suatu wilayah. Gempa bumi adalah suatu peristiwa yang tidak asing lagi di telinga kita. Gempa bumi terjadi secara tiba-tiba dan berlangsung dalam waktu singkat. Dampak yang ditimbulkan dari bencana gempa bumi dapat menyebabkan kerusakan dan kerugian di suatu lokasi kejadian. Tidak hanya itu, dampak dari terjadinya gempa bumi juga dapat menimbulkan korban jiwa. Di Indonesia terdapat beberapa wilayah yang rawan terkena bencana gempa bumi. Bencana gempa bumi tidak dapat dicegah, tetapi akibat yang ditimbulkan dapat dikurangi. 
1.2 Tujuan
      Tujuan dari pembuatan makalah ini yaitu untuk memberikan informasi kepada pembaca mengenai gempa bumi dan cara mengurangi dampak dari terjadinya bencana tersebut. Hal ini dilakukan agar masyarakat dapat memahami dan dapat mengaplikasikannya dalam kehidupan sehari-hari ketika terjadinya bencana.
1.3 Rumusan Masalah
a. Mengapa bencana alam gempa bumi sering terjadi di Indonesia?
b. Bagaimana proses terjadinya gempa bumi?
c. Bagaimana cara mengurangi dampak dari terjadinya bencana gempa bumi?





BAB 2 
PEMBAHASAN
A. Pengertian Gempa Bumi
     Gempa bumi adalah peristiwa bergetarnya bumi akibat pelepasan energi di dalam bumi secara tiba-tiba yang ditandai dengan patahnya lapisan batuan pada kerak bumi. Akumulasi energi penyebab terjadinya gempabumi dihasilkan dari pergerakan lempeng-lempeng tektonik. Energi yang dihasilkan kemudian dipancarkan kesegala arah berupa gelombang gempabumi sehingga efeknya dapat dirasakan sampai ke permukaan bumi. Gempa bumi atau seisme berakibat merubah, merombak atau merusak permukaan bumi. Ilmu untuk mempelajari gempa bumi adalah seismologi, sementara alat untuk mengukur kekuatan gempa adalah seismograf. (Insurance, 2014) 
     Gempa bumi adalah peristiwa bergetarnya permukaan bumi akibat dari gelombang seismik terhadap lapisan-lapisan batuan atau litosfer. (Royen, 2015)
B. Tipe-tipe Gempa Bumi
KLASIFIKASI GEMPA BUMI (SEISME) (Setiawan, 2015)
Menurut Kedalaman Pusat Gempa (Hiposentrum)
a) Gempa Bumi Dalam
       Gempa bumi dalam adalah suatu gempa bumi yang hiposentrumnya itu berada lebih dari 300 kilo meter di bawah permukaan bumi. Gempa bumi dalam ini pada dasarnya ini tidak terlalu berbahaya. Tempat yang sudah pernah mengalami adalah di bawah laut jawa, laut sulawesi, serta laut flores.
b) Gempa Bumi Menengah
      Gempa bumi menengah adalah suatu gempa bumi yang hiposentrumnya itu berada diantara 60 km sampai dengan 300 km di bawah permukaan bumi. Gempa bumi menengah tersebut pada umumnya menimbulkan kerusakan ringan serta juga getarannya lebih terasa.
c) Gempa Bumi Dangkal
      Gempa Bumi Dangkal adalah suatu gempa bumi yang hiposentrumnya tersebut berada kurang dari 60 kilo meter dari permukaan bumi. Gempa Bumi tersebut biasanya menyebabkan kerusakan yang besar.

TIPE GEMPA BUMI (SEISME)
a. Gempa Bumi Vulkanik (Gunung Api), Gempa Bumi Vulkanik ini terjadi akibat adanya suatu aktivitas magma yang biasa terjadi sebelum gunung berapi itu meletus. Jika keaktifannya itu semakin tinggi, maka akan dapat menyebabkan timbulnya ledakan yang juga akan memicu timbulnya terjadinya gempa bumi. Gempa Bumi ini hanya terasa di sekitar gunung berapi tadi.
b. Gempa Bumi Tumbukan, Gempa Bumi Tumbunkan ini diakibatkan oleh adanya tumbukan meteor atau juga asteroid yang jatuh ke permukaan bumi, jenis gempa bumi ini sangat jarang terjadi.
c. Gempa Bumi Runtuhan, Gempa Bumi Runtuhan ini biasanya terjadi didaerah kapur maupun juga didaerah pertambangan, gempa bumi ini juga jarang terjadi serta bersifat lokal.
d. Gempa Bumi Buatan, adalah gempa bumi yang disebabkan oleh adanya kegiatan atau aktivitas manusia, seperti peledakan dinamit, nuklir dan lain sebagai nya
e. Gempa Bumi Tektonik, Gempa Bumi Tektonik ini disebabkan oleh adanya kegiatan atau aktivitas tektonik, yakni pergeseran lempeng tektonik dengan secara mendadak yang memiliki kekuatan(dari yang sangat kecil hingga yang sangat besar). Gempa bumi ini banyak sekali menimbulkan kerusakan atau juga bencana alam di bumi, getaran gempa bumi yang kuat ini akan mampu menjalar ke seluruh bagian bumi. Gempa bumi tektonik ini disebabkan oleh adanya pelepasan (tenaga) yang terjadi disebabkan karena pergeseran lempengan plat tektonik ialah seperti layaknya gelang karet ditarik serta juga dilepaskan secara tiba-tiba. Tenaga yang dihasilkan oleh suatu tekanan diantara batuan dikenal ialah sebagai kecacatan tektonik.

C. Jalur Gempa Bumi di Indonesia
      Indonesia sering terjadi gempa bumi terutama jenis gempa vulkanik. Jenis gempa vulkanik banyak terjadi di Indonesia karena Indonesia memiliki banyak Gunung Api aktif. Selain jenis gempa vulkanik juga sering terjadi gempa tektonik, alasannya karena Indonesia masih berlangsung proses pembentukan pegunungan baik patahan maupun lipatan.

Indonesia secara geologis berada pada lempeng-lempeng patahan sebagai berikut:
1. Lempeng benua eurosia
2. Lempeng Samudra Hindia,
3. Lempeng benua Australia,
4. Lempeng samudra Pasifik.
(Royen, 2015)









D. Proses Terjadinya Gempa Bumi
     Menurut para ahli, gempa yang banyak terjadi disebabkan oleh pergeseran lempengan sepanjang sesar dan terjadi secara tiba-tiba atau dikenal dengan istilah sudden slip. Hal ini terjadi pasa lapisan kerak bumi. Lebih lanjut para ahli berpendapat bahwa penyebab utama bencana gempa bumi prosesnya diawali dengan sebuah gaya pergerakan yang terdapat di titik interior bumi. Gaya ini dikenal juga dengan istilah gaya konveksi mantel. Proses gempa bumi ini dimulai dari gaya konveksi mantel yang kemudian menekan bagian kerak bumi yang dikenal juga dengan nama outer layer. Kerak ini memiliki sifat yang rapuh, dengan demikian saat ia tak lagi bisa menahan gaya konveksi mantel ini maka sebagai akibatnya sesar akan bergeser dan dirasakan manusia sebagai sebuah gempa. Proses gempa bumi yang satu ini masuk ke dalam jenis gempa tektonik. (Rolismaitimo)
     Gempa bumi tektonik yang biasanya disebut dengan gempa bumi mengalami proses pengumpulan energi  sebelum terjadi pelepasan energi. Gempa bumi biasanya disebabkan oleh pergerakan lempeng tektonik dan  terjadi di sekitar  batas lempeng tektonik. Bumi kita walaupun padat, selalu bergerak, dan gempa bumi terjadi apabila tekanan yang terjadi karena pergerakan itu sudah terlalu besar untuk dapat ditahan oleh lempeng tektonik tersebut. Proses pelepasan energi berupa gelombang elastis yang disebut gelombang seismic atau gempa yang sampai kepermukaan bumi dan menimbulkan  getaran dan kerusakan  terhadap benda benda atau bangunan di permukaan bumi. Besarnya kerusakan tergantung dengan besarnya getaran yang sampai ke permukaan bumi. (Anonim)








E. Dampak Bencana Gempa Bumi
a) Kerusakan rumah-rumah penduduk,
b) Jaringan -jaringan banyak yang putus dan rusak,
c) Tanaman banyak yang rusak dan roboh,
d) Pemukaan tanah menjadi rusak,
e) Bisa menyebabkan tsunami,
f) Menimbulkan korban harta benda,
g) Menimbulkan korban jiwa
(Royen, 2015)

F. Cara Mengurangi Dampak Terjadinya Bencana Gempa Bumi
Apa yang harus dilakukan sebelum, sesaat dan sesudah gempa bumi dimana diantaranya:
A. Sebelum Terjadi Gempa Bumi
1.Kunci utama
Mengenali apa yang disebut gempa bumi dan pastikan bahwa struktur dan letak rumah anda dapat terhindar dari bahaya yang disebabkan oleh gempa bumi (longsor, liquefaction,dll). Mengevaluasi dan merenovasi ulang struktur bangunan Anda agar terhindar dari bahaya gempa bumi.
1.Kenali lingkungan tempat anda bekerja
a) Perhatikan letak pintu, lift serta tangga darurat, apabila terjadi gempa bumi, sudah mengetahui tempat paling aman untuk berlindung;
b) Belajar melakukan P3K;
c) Belajar menggunakan alat pemadam kebakaran;
d) Catat nomor telepon penting yang dapat dihubungi pada saat terjadi gempa bumi.
2.Persiapan rutin pada tempat anda bekerja dan tinggal
a) Perabotan (lemari, cabinet, dll) diatur menempel pada dinding (dipaku, diikat, dll) untuk menghindari jatuh, roboh, bergeser pada saat terjadi gempa bumi;
b) Simpan bahan yang mudah terbakar pada tempat yang tidak mudah pecah agar terhindar dari kebakaran;
c) Selalu mematikan air, gas dan listrik apabila tidak sedang digunakan.
3.Penyebab celaka yang paling banyak pada saat gempa bumi adalah akibat kejatuhan material.
a) Atur benda yang berat sedapat mungkin berada pada bagian bawah;
b) Cek kestabilan benda yang tergantung yang dapat jatuh pada saat gempa bumi terjadi (misalnya lampu dll)
5.Alat yang harus ada di setiap tempat.
a) Kotak P3K
b) Senter/lampu battery
c) Radio
d) Makanan suplemen dan air
B. Saat Terjadi Gempa
1.Jika Anda berada di dalam bangunan.
a) Lindungi badan dan kepala Anda dari reruntuhan bangunan dengan bersembunyi di bawah meja dll;
b) Cari tempat yang paling aman dari reruntuhan dan goncangan;
c) Hari ke luar apabila masih dapat dilakukan.
2.Jika berada di luar bangunan atau area terbuka.
a) Menghindari dari bangunan yang ada di sekitar Anda seperti gedung, tiang listrik, pohon, dll;
b) Perhatikan tempat Anda berpijak, hindari apabila terjadi rekahan tanah.
c) Jika anda sedang mengendarai mobil, keluar, turun dan menjauh dari mobil hindari jika terjadi pergeseran atau kebakaran. Lakukan point 2 di atas. Jika anda tinggal atau berada di pantai. Jauhi pantai untuk menghindari bahaya tsunami. Jika anda tinggal di daerah pegunungan. Hindari daerah yang mungkin terjadi longsoran.
C. Setelah Terjadi Gempa.
1.Jika Anda berada di dalam bangunan.
a) Keluar dari bangunan tersebut dengan tertib;
b) Jangan menggunakan tangga berjalan atau lift, gunakan tangga biasa;
c) Periksa apa ada yang terluka, lakukan P3K;
d) Telepon atau mintalah pertolongan apabila terjadi luka parah pada Anda atau sekitar Anda.
2.Periksa lingkungan sekitar Anda.
a) Periksa apabila terjadi kebakaran;
b) Periksa apabila terjadi kebocoran gas;
c) Periksa apabila terjadi hubungan arus pendek listrik;
d) Periksa aliran dan pipa air;
e) Periksa apabila ada hal-hal yang membahayakan (mematikan listrik, tidak menyalakan api dll).
3.Jangan memasuki bangunan yang sudah terkena gempa. Dikarena kemungkinan masih terdapat reruntuhan.
4.Jangan berjalan di daerah sekitar gempa. Kemungkinan terjadi bahaya gempa susulan masih ada.
5.Mendengarkan informasi
a) Dengarkan informasi mengenai gempa bumi dari radio (apabila terjadi gempa susulan);
b) Jangan mudah terpancing oleh isu atau berita yang tidak jelas sumbernya. Jangan panik dan jangan lupa selalu berdo’a kepada Tuhan YME demi keamanan dan keselamatan kita semuanya.
(Insurance, 2014)









BAB 3 
PENUTUP

3.1 Kesimpulan
Dari uraian diatas dapat diambil kesimpulan bahwa bencana gempa bumi bisa terjadi kapan saja, terjadi secara tiba-tiba dan dalam waktu yang singkat. Akan tetapi dampak dari bencana tersebut bisa menimbulkan kerusakan di wilayah yang terkena gempa dan dapat menimbulkan korban jiwa. Untuk itu sebagai masyarakat yang menetap di kawasan yang rawan terkena bencana gempa bumi harus tetap siaga terhadap gempa bumi, karena gempa bumi bisa terjadi secara tiba-tiba dan dalam waktu yang singkat. Kita tidak bisa mencegah terjadinya gempa bumi, yang bisa kita lakukan hanyalah berusahan untuk mengurangi dampak dari bencana gempa bumi tersebut. 
3.2 Saran 
a) Pembaca diharapkan mampu memahami pengertian dari gempa bumi
b) Pembaca diharapkan mampu mengetahui proses terjadinya Gempa bumi
c) Pembaca diharapkan mampu memahami dampak dari gempa bumi dan mengaplikasikan upaya untuk mengurang dampak dari gempa bumi dalam kehidupan sehari-hari

3.3 Daftar Pustaka  
Anonim. Proses Terjadinya Gempa Tektonik.   Retrieved 23 Mei, 2015, from http://www.rumahbelajar.tk/index3.php?display=view&mod=script&cmd=Bahan%20Belajar/Pengetahuan%20Populer/view&id=111&uniq=693
Insurance, L. (2014). Waspada Ancaman Gempa Bumi.   Retrieved 23 Mei, 2015, from http://www.lippoinsurance.com/waspada-ancaman-gempa-bumi/
Rolismaitimo.   Retrieved 23 Mei, 2015, from http://brainly.co.id/tugas/1905720
Royen, A. (2015). Pengertian, Macam, Jalur dan Akibat Gempa.   Retrieved 23 Mei 2015, 2015, from http://www.eventzero.org/2015/04/pengertian-macam-jalur-dan-akibat-gempa-bumi.html
Setiawan, P. (2015). Pengertian Gempa Bumi (seisme).   Retrieved 23 Mei, 2015, from http://www.gurupendidikan.com/pengertian-gempa-bumi-seisme/   

Tugas Individu

Minggu, 14 Juni 2015

Karangan Ilmiah:

Indonesia Negara Rawan Bencana Alam

   Indonesia merupakan negara kepulauan yang rawan terkena bencana alam. Bencana alam merupakan bencana yang diakibatkan oleh peristiwa/serangkaian peristiwa yang disebabkan oleh faktor alam. Bencana alam yang sering terjadi di Indonesia yaitu gempa bumi, gunung meletus, tsunami, banjir, dan tanah longsor. 
     Kepulauan indonesia adalah salah satu daerah yang paling aktif didunia, yang biasa disebut sebagai daerah cincin api (the ring of fire). (Winarno, 2011) Oleh karena itu banyak wilayah Indonesia yang rawan terhadap bencana, terutama bencana gempa bumi dan gunung meletus. Wilayah tersebut mulai dari barat pulau sumatra, lalu di jawa sampai ke wilayah timur yaitu NTB, NTT, sulawesi dan papua. Semua wilayah indonesia rawan terkena bencana gempa bumi dan gunung meletus kecuali pulau Kalimantan. Wilayah pulau Kalimantan tidak termasuk wilayah cincin api (the ring of fire).
    Indonesia terletak diantara pertemuan 4 lempeng bumi besar, yaitu: Lempeng Hindia dan Australia, Lempeng Eurasia, dan Lempeng Pasifik. Lempeng Hindia-Australia bergerak ke Utara menumbuk Lempeng Eurasia dengan kecepatan 50 – 70 mm/tahun. Zona tumbukan dua lempeng ini adalah di sepanjang Palung laut Sumatra – Jawa – Bali – Lombok. Lempeng Australia menabrak busur kepulauan di sepanjang tepi kontinen dari tepian selatan Timor Timur terus ke timur dan melingkar berlawanan arah jarum jam di Lautan Banda. Lempeng Pasific bergerak dengan kecepatan ~120 mm/tahun kearah barat-baratdaya menabrak tepian utara dari Pulau Papua New Guinea - Irian Jaya, dan terus ke arah barat sampai ke daerah tepian timur Sulawesi. (Natawidjaja, 2007)  Pergerakan lempeng-lempeng inlah yang membuat banyak terjadi gempa bumi di wilayah Indonesia.  
     Ketika pulau-pulau terhentak ke atas saat gempabumi, permukaan bumi di dasar laut ikut terangkat sehingga sejumlah besar volume air ikut terdorong ke atas dan menghasilkan bumbungan besar air di atas permukaan laut. Bumbungan air ini kemudian menyebar ke segala arah dan menjadi gelombang tsunami. Tsunami berasal dari bahasa Jepang, Tsu artinya pelabuhan dan nami adalah gelombang, dan jika digabungkan makna harfiahnya adalah ombak besar di pelabuhan. (Kristanti, 2014) Gelombang tsunami sangat panjang dan bergerak sangat cepat menerjang dan membanjiri daratan. (Natawidjaja, 2007)  Faktor yang menyebabkan banyak korban akibat bencana gempa bumi maupun tsunami yaitu karena kurangnya pengetahuan masyarakat tentang bencana dan kurangnya kesiapan masyarakat dalam mengantisipasi bencana tersebut. (Pribadi) Oleh karena itu sangat diperlukan usaha untuk memberikan informasi kepada masyarakat tentang cara mengantisipasi bencana sehingga dapat meminimalisir jumlah korban akibat bencana tersebut. 
      Indonesia merupakan negara yang rawan terkena bencana alam. Terjadinya bencana seperti gempa bumi, tsunami, dan gunung meletus tidak dapat dicegah karena bencana alam ini terjadi disebabkan oleh faktor alam. Oleh karena itu diperlukan penanggulangan terhadap dampak dari bencana alam dan memberikan pengetahuan kepada masyarakat tentang bencana tersebut agar dapat meminimalisir jumlah korban. 


      Sumber: 
Kristanti, E. Y. (2014). 10 Tsunami Dahsyat yang Mengubah Sejarah. Retrieved 4 Mei, 2015, from http://news.liputan6.com/read/2152977/10-tsunami-dahsyat-yang-mengubah-sejarah?p=9
Natawidjaja, D. H. (2007). Gempabumi dan Tsunami di Sumatra dan Upaya  Untuk Mengembangkan Lingkungan Hidup Yang Aman Dari Bencana Alam. 8-9. 
Pribadi, K. S. Pendidikan Siaga Bencana Gempa Bumi Sebagai  Upaya Meningkatkan Keselamatan Siswa. 
Winarno, S. (2011). House Seismic Vulnerability and Mitigation Strategies: Case of Yogyakarta City. Penanggulangan Bencana, 2, 2. 



Poster:
     Tema poster ini yaitu Bencana Alam, sesuai dengan tema kelompok kami (Kelompok 1 Teknik Komunikasi Kelas A). Maksud dari poster ini yaitu memberitahukan kepada masyarakat agar dapat menjaga bumi dan lingkungan disekitar mereka.Oleh karena itu poster ini ingin memberitahukan kepada masyarakat agar menjaga lingkungan disekitarnya sehingga kita dapat mencegah terjadinya bencana tersebut.
     Bencana dapat terjadi karena faktor alam dan faktor manusia. Bencana yang disebabkan oleh kegiatan manusia yaitu kebakaran hutan, banjir, dan tanah longsor. Pada poster dibawah ini telah diberi gambar dampak bencana kebakaran hutan, banjir dan tanah longsor.
 
                                     









SUNGAI PENUH...

Rabu, 08 Oktober 2014


Kota Sungai Penuh...


Kota Sungaipenuh adalah salah satu kota di Provinsi JambiIndonesia. Kota ini dibentuk berdasarkan Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 25 Tahun 2008 yang merupakan pemekaran dari Kabupaten Kerinci dan pengesahannya dilakukan oleh Menteri Dalam Negeri pada tanggal 8 Oktober 2009.


Sejarah Sungai Penuh tidak bisa dilepaskan dari sejarah kabupaten Kerinci sebagai daerah induk. Sungai Penuh ditetapkan sebagai ibukota onderafdeeling Kerinci oleh pemerintah Belanda pada tahun 1909. Kerinci sempat menjadi kawedanan dari Karesidenan Jambi lalu Karesidenan Sumatera Barat. Akhirnya Kerinci dimasukkan menjadi salah satu kabupaten dalam wilayah provinsi Jambi pada tahun 1957.
Perkembangan Sungai Penuh sebagai ibukota kabupaten terasa sangat pesat melebihi daya dukung kabupaten Kerinci. Oleh karena itu sejak tahun 1970 masyarakat Sungai Penuh menyuarakan aspirasi berdirinya sebuah daerah otonom terpisah dari kabupaten Kerinci. Suara masyarakat mendapat respon mulai awal tahun 2000. Sejak saat itu dilakukan persiapan berdirinya kota Sungai Penuh. Pada tahun 2008 kota otonom Sungai Penuh resmi berpisah dari kabupaten Kerinci.
Awal berdirinya kota Sungai Penuh hanya memiliki lima kecamatan yaitu Sungai Penuh, Kumun Debai, Hamparan Rawang, Pesisir Bukit dan Tanah Kampung. Sejak 2012 jumlah kecamatan berjumlah delapan dengan adanya pemekaran kecamatan Pondok Tinggi dan Sungai Bungkal dari kecamatan Sungai Penuh dan kecamatan Koto Baru dari kecamatan Pesisir Bukit.


 
Kota Sungaipenuh memiliki luas keseluruhan 39.150 ha, 59,2 % atau 23.177,6 ha merupakan kawasan Taman Nasional Kerinci Seblat, sedangkan sekitar 40,8% atau 15.972,4 ha baru merupakan daerah efektif perkotaan.
Curah hujan harian rata-rata kota ini dalam satu tahun sekitar 49,4 - 169,2 mm/tahun, sementara suhu harian rata-rata dalam satu tahun antara 17,2 °C – 29,3 °C dengan kelembaban udara berada pada 39 % rata-rata dalam per tahun dan kecepatan angin rata-rata dalam satu tahun sekitar 13 m/detik.
Wilayah kota ini memiliki topografi berbukit-bukit, berada pada kawasan Bukit Barisan dan hutan tropis dengan ketingian 100 - 1000 m di atas permukaan laut, dengan luas kemiringan lahan antara 0 – 20% sekitar 6.300 ha, luas daratan bergelombang dengan kemiringan antara 5 – 150% sekitar 1.295 ha, luas daratan curam bergelombang dengan kemiringan antara 16 – 400% sekitar 4.345 ha, dan luas daratan sangat curam yang bergelombang dengan kemiringan antara lebih 400% sekitar 1.295 ha.


Kota Sungai Penuh terdiri dari 8 Kecamatan :
  1. Kecamatan Sungaipenuh
  2. Kecamatan Hamparan Rawang
  3. Kecamatan Pesisir Bukit
  4. Kecamatan Kumun Debai
  5. Kecamatan Tanah Kampung
  6. Kecamatan Pondok Tinggi
  7. Kecamatan Koto Baru 
  8. Kecamatan Sungai Bungkal                           

Berdasarkan UU No. 25 Tahun 2008 batas wilayah Kota Sungai Penuh sebagai Berikut :
    • Sebelah Utara berbatasan dengan Kecamatan Depati Tujuh Kabupaten Kerinci.
    • Sebelah Selatan berbatasan dengan Kecamatan Sitinjau Laut, dan Kecamatan Keliling Danau Kabupaten Kerinci.
    • Sebelah Barat berbatasan dengan Kab. Pesisir dan Kab. Mukomuko.
    • Sebelah Timur berbatasan dengan Kecamatan Air Hangat Timur                        
Kota Sungai Penuh adalah salah satu Kota Otonomi yang ada di Propinsi Jambi yang terletak di pegunungan dan mempunyai luas 39.150 ha, dimana 23.177,6 ha adalah kawasan Taman Nasional Kerici Seblat (TNKS) dan selebihnya merupakan kawasan pemukiman dan lahan budi daya.
Kota Sungai Penuh memiliki banyak potensi wisata, terutama objek wisata alam dan budaya yang dikenal memiliki panorama yang indah dan berudara sejuk.
Kota Sungai Penuh mempunyai kekayaan alam dan panoramanya yang eksotis, kekayaan flora dan fauna, tradisi seni budaya yang masih mengakar pada aslinya serta peninggalan sejarah arkeologi yang sudah tua, ini merupakan potensi objek wisata yang dapat menarik kunjungan wisatawan. Dengan memanfaatkan Potensi alam dan kekayaan hutan serta seni budaya yang beragam maka hal ini akan menjadi suatu daya tarik tersendiri bagi pembangunan Kota Sungai Penuh. Seperti diketahui bahwa Kota Sungai Penuh merupakan kota yang sektor PAD nya mayoritas berasal dari sektor jasa.
Melihat hal tersebut di atas maka Kota Sungai Penuh berpotensi untuk dibangun Pasar Tradisional Pariwisata, yang mana pasar ini khusus untuk tempat menjual barang-barang cenderamata yang berasal dari homeindustri atau industri kecil yang ada di dalam Kota Sungai Penuh. Dalam pembangunan Pasar Tradisional Pariwisata ini, Kota Sungai Penuh mempunyai potensi. Adapun, antara lain :
a. Tersedianya bahan-bahan untuk membuat barang cenderamata
b. Tersedianya para pengrajin cenderamata yang andal
c. Tersedianya usaha-usaha homeindustri di dalam Kota Sungai Penuh
d. Tersedianya sumber daya alam
              
Water Park
Kota Sungai Penuh saat ini mempunyai luas wilayah 39.150 ha dan penduduk sebanyak 87.804 jiwa yang tersebar pada 5 (lima) kecamatan. Kota Sungai Penuh sangat berpotensi untuk dapat berkembang menjadi daerah tujuan wisata di Provinsi Jambi, lantaran pesona alamnya yang indah dan berhawa sejuk dan merupakan daerah perbukitan dengan mempunyai suhu berkisar antara 18 derajat C - 26 derajat C dan mempunyai banyak sumber mata air, sehingga daerah ini sangat cocok untuk dibangun tempat pemandian yang dilengkapi dengan Water Park.
Seperti kita ketahui bahwa Kota Sungai Penuh mempunyai banyak sumber mata air sehingga sangat cocok untuk membangun kolam renang yang dilengkapi Water Park. Dewasa ini sudah banyak masyarakat yang menyenangi oleh raga renang, baik itu anak-anak hingga orang dewasa. Perlu diketahui bahwa Kota Sungai Penuh saat ini hanya mempunyai 2 (dua) buah kolam renang dan tidak dilengkapi dengan Water Park, sehingga hal ini memungkin dibuatnya satu buah kolam renang yang standar dan dilengkapi Water Park. 

Bukit Khayangan Dan Bukit Semancik
Taman Bukit Khayangan dan Bukit Semancik merupakan tempat memandang panorama alam, dimana kita dapat memandang dari ketinggian dengan melihat Kota Sungai Penuh, Danau Kerinci, Gunung Kerinci, hamparan sawah yang membentang dan desa-desa tempat tinggal penduduk tertata di sepanjang pinggiran bukit hijau. Di Taman Bukit Khayangan kita dapat pula mendengar suara -suara siamang dan kicauan burung yang saling bersahutan pada pagi hari dan sore hari.
Pada saat ini Taman Bukit Khayangan telah dilengkapi dengan fasilitas-fasilitas antara lain:

a.     Gazebo tempat memandang 1 (satu buah)
b.     Saung 2 (dua) buah
c.      Tempat peristirahatan yang dilengkapi dengan W.C Umum 1 (satu) buah
d.     Areal perparkiran untuk kendaraan roda 2 (dua) dan roda 4 (empat)

Bukit Sentiong
Objek wisata Bukit Sentiong adalah merupakan tempat memandang dari ketinggian Kota Sungai Penuh diwaktu sore dan malam hari dimana dapat terlihat seluruh Kota Sungai Penuh dan hamparan sawah yang terbentang luas. Bukit Sentiong terletak di Pusat Kota Sungai Penuh dan mempunyai areal yang cukup luas digunakan sebagai tempat bersantai, pada sore dan malam hari di kaki Bukit Sentiong telah ramai dikunjungi oleh wisatawan terutama wisatawan lokal.
Bukit Sentiong sangat berpotensi untuk dapat dikembangkan, karena letaknya dipinggir Kota Sungai Penuh dan dapat dengan mudah dijangkau. Bukit Sentiong kalau di olah dengan baik dapat dijadikan tempat Wisata yang indah, lokasi permainan anak-anak dan tempat mencicipi masakan Khas Kota Sungai Penuh ( Kerinci) dan pusat jajanan lainnya.







Sumber : 


http://id.wikipedia.org/wiki/Kota_Sungaipenuh